Curhat-Apa itu Ikigai?
Wed, 03 July 2019
Disclaimer: Tulisan ini mungkin rada absurd karena emang awalnya ga berniat, jadi sengalirnya aja, apa yang ada di otakku saat ngetik. Penjelasan tentang Ikigai ada di paragraf 5 kalo mau langsung baca.
Hari ini aku mencoba membuka laptop kembali setelah dua hari kemarin aku benar-benar merasa kurang produktif dan hanya nonton web series di youtube. Aku kepikiran tentang blog yang sudah lama tidak ada konten atau setidaknya "bacotan"ku yang kadang absurd juga. Aku baru saja mengecek akun freelancer-ku karena pagi tadi ada notifikasi job yang setelah aku buka ternyata belum match dengan kualifikasiku. Oke baiklah! tetap bersabar dan terus berusaha Des!
Jadi, minggu lalu aku bertekad untuk register di beberapa web freelance, ada beberapa yang aku sudah mendaftar sejak lama sebenarnya namun belum mendapat job karena yaa satu dan lain hal selain kualifikasiku yang kurasa memang masih kurang. Sudah lama sejak aku lulus sebenarnya aku ingin sekali bekerja sebagai online freelancer terutama dalam bidang translation khususnya bahasa inggris karena memang itu jurusanku. Aku sempat menjadi tutor bahasa inggris di salah satu lembaga kursus ketika memasuki semester akhir hingga lulus. Namun, saat akhirnya aku wisuda, karena satu dan lain hal aku "ditarik" orang tuaku untuk pulang ke rumah dan membantu bisnis mereka. Saat itu aku mulai bingung dengan apa yang mau aku lakukan atau apa yang "aku ingin menjadi" di masa depan. Bisnis orang tuaku benar-benar sedang mengalami down saat itu and my stupidity was aku seolah-olah nggak sadar dan nggak tau juga apa yang harus aku lakukan. Aku di rumah hanya sekedar membantu dan aku merasa bahwa perlahan impian-impianku terkubur dalam. Aku pernah merasa berada di titik lost in life. Aku tidak tahu arah dan tujuan akan kemana dan bagaimana kedepannya, bagaimana imipan-impianku akan berakhir, I was stuck and just let my life flow as it is. Kadang aku merasa sendirian walaupun pumya banyak teman. Berbulan-bulan stay di rumah dan berusaha menjadi anak yang baik, kalo kata salah satu temanku sih " belajar menjadi anak sholehah dan yang berbakti kepada orang tua". Sampai akhirnya setelah lebaran kemarin, dan alhamdulillah sedikit-demi sedikit bisnis orang tuaku mulai ada pencerahan dan kembali bangkit. Disaat yang sama, aku akhirnya dilepas oleh orang tuaku dalam artian bebas untuk menggapai impianku. Dilepasnya tuh seolah-olah seperti layangan, sejauh dan setinggi apapun terbangnya masih tetap ada benang kendali.
Akhirnya aku merasa bebas, aku ingin menggapai impianku dan menjadi apa yang aku mau. Tapi tunggu! hey.. aku tidak tahu harus memulai dari mana?. I didn't know how to figure out with my life. Mungkin karena terlalu lama berada di zona nyaman, senyaman-nyamannya zona jadinya aku terlalu nyaman. Hadeuuhh...
Aku berusaha keras untuk menemukan passion-ku, belajar tentang self care, self love, self confident, belajar mengenali diri sendiri, nonton motivasi dari youtuber dalam negeri sampai luar negeri, mulai baca buku, mulai ngelakuin hal-hal yang menurutku menyenangkan dan aku suka, minta pendapat orang untuk mencari pencerahan, pokoknya semua-mua tentang pengembangan diri. Ternyata tidak mudah Fergusoo.... Sampai sekarangpun aku merasa belum benar-benar menemukan jati diriku, tapi aku setidaknya sudah lebih baik, karena perlahan-lahan aku belajar. Aku berusaha bangun lebih pagi dan produktif, masih rutin nulis journal of gratitude sebelum tidur, bikin to do list, mulai post story juga, sampai mendengarkan intuisi. Ya, aku dapat saran juga dari youtuber asal Ausie, Jasmine Lipska, yang aku komen di instagramnya katanya "listen to your intuition, it's always helps". Seketika aku langsung tanya Mbah Google intuisi itu apa. Kalian belum tau juga? oalah.... Jadi intuisi adalah kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasionalitas dan intelektualitas. Pemahaman itu seperti tiba-tiba saja datang seperti dari dunia lain dan diluar kesadaran. Misalnya, seseorang tiba-tiba saja terdorong untuk melakukan kebaikan, tiba-tiba terdorong untuk membaca buku dan sebagainya. Jadi, tidak berdasarkan logika dan intuisi seseorang ya hanya orang itu yang bisa mendengarnya.
Di usia early twenties memang misserable and magical seperti di lagunya Taylor Swift yang judulnya 22. Tapi aku percaya everything will be alright. Tenang ada Allah kok! Aku masih berusaha dan terus ngembangin my personal skill and professional skill. Walaupun aku sering bilang nggak mau kerja kantoran, pengenya yang bebas, tapi sekarang aku malah ingin mencobanya, ya walaupun belum tahu di kantor apa nantinya. We'll see. Aku (masih) sedang berusaha keluar dari my comfort zone. Mumpung masih muda, mumpung belum banyak tanggung jawab juga, kalo kata Aileen yang punya youtube channel "Lavendaire", katanya "take your biggest risk now".
Di usia early twenties memang misserable and magical seperti di lagunya Taylor Swift yang judulnya 22. Tapi aku percaya everything will be alright. Tenang ada Allah kok! Aku masih berusaha dan terus ngembangin my personal skill and professional skill. Walaupun aku sering bilang nggak mau kerja kantoran, pengenya yang bebas, tapi sekarang aku malah ingin mencobanya, ya walaupun belum tahu di kantor apa nantinya. We'll see. Aku (masih) sedang berusaha keluar dari my comfort zone. Mumpung masih muda, mumpung belum banyak tanggung jawab juga, kalo kata Aileen yang punya youtube channel "Lavendaire", katanya "take your biggest risk now".
Beberapa hari yang lalu, aku mencoba finding my Ikigai. Pertama kali aku tahu istilah ini dari channelnya Lavendaire off course. Sejak lama udah nonton sih, cuma waktu itu sekedar pengen "cukup tau" doang!, tapi kemaren aku berusaha menghayati dan mikir kerazzz men!, sambil mempraktikannya di kertas aku akhirnya menemukan kemungkinan-kemungkinan "Ikigai" ku. So, Ikigai itu apa sih sebenernya? Ikigai merupakan salah satu filosofi orang jepang, aku tidak tahu terjemahan secara langsungnya karena itu adalah sebuah istilah. Yang aku baca dari kompasiana.com Ikigai adalah alasan mengapa anda bangun di pagi hari. Jadi ini tuh semacam konsep yang merujuk pada sebuah kehidupan yang penuh arti, semangat dan seimbang. Ikigai itu semacam sweet spot atau titidk supaya kita tahu potensi apa yang kira-kira paling kuat dari diri kita untuk menunjang karir. Ini contoh gambaranya.
source: lavendaire.com
Mari kita bedah berdasarkan kemampuanku yang masih limit ini, jadi mon maap dan mohon maklum.
1. Apa yang kamu sukai
Kita harus mencari tahu apa yang benar-benar kita sukai yang membuat bahagia juga, dan yang positif dan sebisa mungkin bermanfaat pastinya. Bisa jadi itu mungkin hobi kita. Membaca, menulis, membuat kerajinan, nonton youtube mungkin, main game bisa jadi.
2. Kempuan apa yang kamu kuasai atau bisa
Kemampuan dalam hal ini bisa jadi kemampuan yang didapatkan dalam bangku sekolah atau karena memang pernah belajar sebelumnya. Misalnya bermain alat musik, public speaking, negosiasi dengan orang lain, dan sebagainya apapun yang kalian mampu. Bakat bisa jadi.
3. Apa hal yang membuat kamu berharga dan layak dibayar
Kira-kira apa yang membuatmu berhak untuk mendapat gaji? Apa yang membuatmu bernilai di pandang orang lain? Coba kenali lagi, mungkin itu salah satu dari kemampuanmu.
4. Apa yang dibutuhkan masyarakat atau dunia menurutmu
Selain mengenali diri sendiri, kita juga harus bisa mencari tahu apa yang dibutuhkan dalam masyarakat. Dari situ, kita akan lebih belajar dan berkembang. Siapa tahu kemampuan yang kita miliki dapat membantu dan berguna bagi orang lain.
5. Passion
Bagi sebagian orang include me, mencari passion itu mamang gampang-gampang susah. Banyak orang yang merasa bekerja tidak sesuai passion walaupun mungkin gaji mereka tinggi, tapi hal itu tidak membuatnya bahagia sepenuhnya. Yuk! coba mencari passion masing-masing.
6. Mission
Mission atau misi atau tujuan merupakan gabungan dari apa yang kita sukai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat. Ketika apa yang kita sukai ternyata dibutuhkan juga dalam masyarakat, dan kita menggunakan peluang itu, berarti kita mencapai misi kita.
7. Profession atau Pekerjaan
Pekerjaan pasti berkaitan dengan gaji, dan ini berkaitan dengan kemampuan apa yang kita miliki. Namun, berbeda dengan passion. Terkadang gaji yang besar tidak sepenuhnya membuat kita bahagia jika yang kita lakukan tidak membuat kita senang atau bahagia, tapi passion, walaupun kita tidak digaji pun karena kita senang melakukannya kita akan tetap melakukannya.
8. Vocation
Adalah apa yang masyarakat butuhkan dengan apa yang dapat kamu lakukan agar mendapat bayaran. Agak sulit dipahami yaa.. Hampir mirip dengan mission. Dalam hal ini kita bisa mendapat gaji dari kemampuan yang kita miliki tetapi juga bisa membantu orang lain.
Ketika kita sudah menuliskannya, kita nanti akan menemukan satu dengan yang lainnya mungkin saling berkaitan dan kita akan tahu kira-kira bidang apa yang cocok untuk menunjang karir kita. Memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, tapi kita akan sedikit-demi sedikit mampu mengenali diri sendiri. Mari temukan Ikigai dan terus mengembangkan potensi diri kita. Sekarang giliran kalian mencoba. Kalo kalian belum cukup info, masih banyak di Mbah Google dan Bang Youtube, silahkan cari. Di bawah ini hasil coretanku dalam mencari Ikigai.
Sorry to say, fotonya memang sengaja di blur hehe...
Semoga tulisan ini bermanfaat ya gengs... abaikan saja yang ga penting.
Anyway, thanks udah mau mampir, apalagi baca! Semoga impian dan harapan kita dapat terwujud satu-persatu suatu hari nanti. Have a nice day fellas! :) :)
so inspiring & motivational dear, keep it up!
ReplyDeleteAww... yes thank you so much dear.
DeleteHello sistaaaa
ReplyDeletehaloo sist, whatsup!
ReplyDelete